Apple Harus Bayar Denda 3.9 Triliun

 Apple terkena denda kian lebih 300 juta dollar AS atau sekitaran Rp 3, 9 triliun sesudah " kalah perang " melawan VirnetX Holding Corps. Denda itu mesti dibayar Apple lantaran dapat dibuktikan tidak mematuhi paten tehnologi punya VirnetX.

Paten yang dilanggar itu berbentuk tehnologi keamanan internet. Apple memasangnya pada beragam feature buatan mereka, seperti Facetime, tanpa ada izin pada VirnetX sebagai yang memiliki tehnologi.

Seperti ditulis KompasTekno dari Reuters, Senin (2/10/2016), " perang " paten pada ke-2 perusahaan telah berlangsung sepanjang enam th., tepatnya pada 2010 silam.

Pada awalnya, VirnetX ajukan tuntutan pelanggaran paten empat paten tehnologi keamanan jaringan, yang diantaranya mencakup virtual private networks serta secure communication links. Tuntutan diserahkan lewat pengadilan federal Texas Distrik Timur.

Pada 2012, seseorang juri pengadilan memberi denda sejumlah 368, 2 juta dollar AS atau sekitaran Rp 4, 7 triliun. Tetapi Pengadilan Banding AS di Washington D. C. menganulir ketentuan itu lantaran menilainya ada kesalahan dalam sistem penghitungan denda.

Setelah itu, dalam pengadilan lagi, dua tuntutan VirnetX dipadukan serta pada Februari lantas, seseorang juri mengambil keputusan denda yang jauh semakin besar. Denda itu meraih 625, 6 juta dollar AS atau setara Rp 8, 1 triliun.

Walaupun itu, hakim Robert Schroeder membatalkan ketentuan denda besar itu. Argumennya, rujukan yang digunakan untuk mengatasi masalah itu membingungkan serta akhirnya kurang adil untuk Apple.

Sistem pengadilan paling baru oleh Schroeder lalu menyebutkan denda sebesar 302, 4 juta dollar atau setara Rp 3, 9 triliun. Denda ini selesai dengan besar ubah rugi yang disuruh oleh VirnetX.

Sesudah pelanggaran serta denda ini, Apple juga masihlah mesti hadapi tuntutan ke-2 yang diserahkan oleh VirnetX. Tuntutan ini berkaitan dengan feature keamanan paling baru Apple, termasuk juga dalam soal aplikasi iMessage.